Laman

Cari Artikel Lainnya disini

almaqamat dan al ahwal


A.    Jelaskan pengertian maqomat dan ahwal beserta sturuktur dan uraiannya.
  1. Makom adalah tingkatan ruhani yang dilalui seorang salik dalam perjalanannya menuju kehadirat tuhan. Sedangkan ahwal adalah luapan cahaya yang memancar pada hati pemilik nya sehingga menghasilkan pengaruh yang diterjemahkan yang berbentuk suluk dan perbuatan-perbuatan. Oleh karena itu ahwal merupakan pemberian allah, sedangkan maqom diperoleh dengan banyaknya mujahadah, ikhlas dan berusaha keras dalam dzikir dan terus menerus dalam ketaatan[1].
Adapun Struktur Maqom Yaitu:
a.      Wara’
Adalah meninggalkan segala sesuatu yang syubhad dan meninggalkan Al-Fudhul (kelebihan harta yang lalai atau segala yang berlebi-lebihan). Yaitu meninggalkan urusan yang bukan kepentingan agama, meninggalkan barang yang haram, makruh dan termasuk yang syubhat. Wara’ adalah menyucikan hati dan raga. Akan tetapi, bagi seorang hamba harus hati-hati, jangan merasa dirinya wara’. Karena orang yang wara’ sama sekali tidak pernah merasa memiliki penyait jiwa, karena sifat wara’ merupakan dari hasil taubat hati dan seluruh anggota jasmani.
b.     Zuhud
Menurut Al-Junaidi adalah kosongnya tangan dari kemilika dan bersihnya hati dari pada keinginan untuk memiliki sesuatu. Zuhut adalah orang yang meniadakan keinginan keduniaan dari hatinya secara sedikit demi sedikit dan ia akan melihat kepada tujuan zuhut tersebut.
c.       Sabar
Adalah merupakan media yang sangat ampuh dalam penyakit jiwa dan sabar adalah merupakan sebuah obat jiwa. Orang yang sabar apabila ditimpanya musibah atau penyakit tidak akan pernah mengeluh. Karena sabar merupakan sisi yang sangat penting dalam memperbaiki kendala kejiwaan, dan sabar pada hakikatnya merupakan sikap berani dalam menghadapi segala kesulitan-kesulitan. Sabar adalah merupakan sikap utama dari kehidupan akhlak dan sabar juga merupakan sumber keutamaan dalam dunia akhlak. Sabar adalah merupakan proses pengosongan diri dari sifat “Permusuhan”  dan “Ketertarikan” dan pada kecendrungan-kecendrungan syahwat.
d.     Tawakal
Sikap tawakal akan memberikan ketenangan bagi seorang mu’min dan memberikan sikap stabil dan ketenangan jiwa. Tawakal adalah perasaan dari seorang mu’min dalam memandang alam, bahwa apa yang terdapat didalamnya tidak akan lupa dari tangan allah awt. Dimana didalam hati nya digelar oleh allah ketenangan dan disinilah orang-orang merasa tenang dengan tuhannya:
Firman allah swt yang nama artinya “Barang Siapa Yang Bertawakal Kepada Allah, Maka Allahmencukupi Kepadanya”
e.      Ridho’
Ridho’ artinya tenang, rela dan suka. Secara garis besar, ridho’ seorang hamba adalah sikap hatinya dalam dua sisi ketentuan allah, baik ketentuanitu berupa larangan ataupunpemberian[2].
Ridho’ adalah percaya pada pilihan allah swt. Hatinya menerima pilihan allah tersebut. Orang yang ridho’ adalah mereka yang tidak memilih sesuatu yang dimauinya untuk diri sendiri tetapipiliha dan urusan sesuatu adalah milik allah SWT. Ridho’ termasuk tanda adanya mahabbah (kecintaan allah). “barang siapa yang merasakan manisnya iman adalah orang yang ridho’ dengan allah sebagai tuhannya,islam sebagai agamanya, Muhammad sebagai rasulnya”.


f.       Syukur
Syukur adalah memuji allah SWT. Mengakui nikmatnya yang tiada terhingga. Syukur itu dengan lisan dan hati (secaralahir dan batin). Syukur dengan lisan adalah dengan hamdalah (bacaan alhamdulillah) dan taat padanta, mengakui nikmat dan karunianya. Sedangkan syukur hati adalah dengan keyakinan mendalam bahwa segala kenikmatan lahir dan batin yang dirasakan oleh seorang hamba adalah dari sisi allah swt semata. Firman allah “jika kalian bersyukur maka allah akan nambah (nikmat) kalian”[3].
g.      Taubat
Taubat berasal dari bahasa arab toba, yatabu, taubatan. Yang artinya kembali. Sedangkan taubat yang dimaksud oleh kalangan sufi adalah memohon ampun atas segala  dosa dan kesalahan disertai janji yang bersungguh-sungguh tidak akan mengulangi lagi.
h.     Kefakiran
Secara harfiyah fakir biasanya diartikan sebagai orang yang berhajad, butuh atau orang miskin. Sedangkan dalam pandangan sufi, fakir adalah tidak meminta rejeki kecuali hanya untuk menjalankan kewajiban-kewajiban. Tidak meminta sungguhpun dapa diri kita, kalau diberidi terima. Tidak meminta tapi tidak menolak[4].
Adapun Struktur Ahwal Yaitu:
a.      Muhabbah
Adalah mengorbankan semua hal yang selain allah. Muhabbah adalah pondasi tarekat danperekat yang mengikat antaraorang yang mencintai dan yangdicintai.tanda adanya muhabbah adalah mengikuti rasulullah saw. Dalam perkataan, perbuatan dan dalam keadaan setiap beliau.
b.     Rindu
Adalah keinginan yang sangat untuk bertemu dengan kekasih yang sangat dicintai. Rindu inilahyang menggerakkan dan mendorong jiwa untuk giat berusaha. Rindu. Rindu pula yang menambahsentimen dan gejilakhati untuk sampai kehadirat kekasih allah dan ingin cepat-cepat bertemu dengan nya.
c.       Keadaan Pasang Surut
keadaan ini adalah suatu yang baik. Siapa yang mendapat (Pertolongannya) allah maka ia akan mengalami gelombang pasang dalam segala hal.
d.     keadaan dekat
kalau orang sudah merasadekat kehadiratallah swt. Dalam hatinya, maka ia akan merasa dekat dengannya; sehingga semangatnya terkumpul dan hatinya bersujud padanya[5].


[1]. Muhammad mahmud abdul alim, 2001,
[2]. Amir an.najar, 2000, ilmujiwadalam tasawuf, cairo; pustaka azzam, cit. I. hal. 236
[3]. Op. Cit. Hal. 71
[4]. Op. Cit. Hal. 197
[5]. Op.Cit